Sekolah internasional (bilingual) bisa menjadi tujuan studi visit ke Bali. Berikut adalah beberapa sekolah strategis yang bisa menjadi tujuan kunjungan. Sekolah Dyatmika Sekolah Dyatmika merupakan sekolah bilingual dengan bahasa Indonesia dan Inggris. Sekolah ini mendapatkan akreditasi dari University of Cambridge International Examinations School. Siswa yang mengikuti ujian dan sertifikat internasional diakui universitas di seluruh dunia. Sekolah Dyatmika dirintis mulai tahun 1995 atas prakarsa orang tua yang akan menyekolahkan anak-anak mereka. Di tahun tersebut dibentuk yayasan Dyatmika Sekar Bawana. Pada bulan Maret 1996 mulai dilakukan pembangunan. Pada bulan Agustus tahun yang sama sudah dilakukan penerimaan siswa mulai dari kelas satu sampai dengan kelas empat. Hingga saat ini, Dyatmika memiliki siswa sekitar 440 orang mulai dari Playgroup hingga kelas 12. Gandhi Memorial International School (GMIS) GMIS merupakan cabang dari GMIS Jakarta yang dibuka sejak tanggal 23 Juli 2007. Sekolah ini memadukan antara nilai-nilai tradisional dan pendekatan prograsif dalam pendidikan. Bahasa pengantar utama adalah Bahasa Inggris, sedangkan Bahasa Indonesia, Mandarin, Perancis dan studi Hindi adalah bagian dari kurikulum bahasa asing. Sekolah ini bekerjasama dan mendapatkan akreditasi dari The International Baccalaureate Diploma, Geneva, Switzerland, University of Cambridge Local Examinations Syndicate U.K., dan Board of Secondary Education Indian Schools, Indonesia. Green School Bali Green school manawarkan siswa sebuah pembelajaran yang holistik. alami, dan berpusat pada siswa. Di tahun 2012, Green school mendapatkan penghargaan “2012 Greenest School on Earth” dari lembaga U.S. Green Building Council’s Center for Green Schools. Ide pendirian green school bermula di tahun 2006 setelah terinspirasi dari Three Spring Concept dari buku tentang Educational Village Community karya Alan Wagstaff. Sekolah akhirnya dibuka pada tahun 2008 dengan 100 siswa. Pendiri Green School adalah John dan Cynthia Hardy yang sudah menetap di Bali sekitar 30 tahun. Dengan dibantu oleh Jürgen Zimmer, seorang professor dari The Free University of Berlin, sekolah ini mampu berkembang menjadi sekolah dengan jaringan internasional.