Wirausaha Inovatif (Innovativepreneur)

Wirausaha inovatif (Innovativepreneur) memberikan penekanan kepada kita semua bahwa inovasi merupakan hal yang sangat penting  menuju kesuksesan dalam berbisnis. Meningkatkan dan memaksimalkan inovasi dapat menjadi pendorong setiap orang dalam mencapai mimpi-mimpinya (dreams). Kedahsyatan inovasi bisa mengarahkan sikap dan perilaku positif, optimis, pantang menyerah, dan selalu mengambil makna (meaning) dari tanda-tanda kehidupan maupun kesuksesan.

Industri pariwisata akan halnya industri lainnya memerlukan inovasi yang tinggi. Perkembangannya pariwisata sangatlah pesat. Di tahun 1950, wisatawan internasional hanya berjumah 25 juta orang dan dalam kurun waktu 63 tahun yaitu di tahun  2013 jumlah wisatawan internasional sudah mencapai angka 1 milyar (tepatnya 1.087.000.000 orang) dengan jumlah penerimaan mencapai US$ 1 triliun (US$ 1.197.000.000.000). Sebuah angka yang besar dan memberikan kesempatan berusaha tidak terbatas kepada setiap orang.

Menjadi entrepreneur yang inovatif bukanlan sesuatu yang sulit. Beberapa hal yang perlu dimiliki adalah kemauan, rajin mendengar, fokus, dan siap aksi dan melakukan dengan penuh ketekunan. Ada beberapa ilustrasi yang menarik, misalnya: jika orang lain menjual teh manis, kenapa kita tidak menjual teh tawar. Kalau orang lain menjual dalam bentuk bijian, kita bisa menjualnya dalam bentuk paket. Dalam bisnis pariwisata banyak sekali inovasi yang bisa dilakukan. Apabila orang lain menyewakan hotel lengkap dengan AC, telefon, wifi dan fasilitas modern lainnya, maka kita bisa menjual hotel yang tanpa fasilitas tersebut. Dengan tema green hotel, ramah lingkungan, dan pariwisata berkelanjutan, hotel yang ditawarkan bisa sangat diminati. Praktek baik di restoran, kalau orang lain menggunakan gula putih, kenapa kita tidak mencoba menawarkan gula merah (dari pohon aren).

Inovasi dari mendengarkan pelanggan dan upaya perbaikan terus menerus

Dalam sebuah tulisan blog Disney Institute tanggal 29 Maret 2016, Bruce Jones, senior programming director, Disney Institute menulis tentang “Snacks with Character – Innovation and Continues Improvement!. Tulisan yang tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan yang sangat menarik. Pertanyaan yang diajukan adalah 1) “Should company focus on innovation or on continues improvement?; dan 2) “Why not do both?.”

Pertanyaan tersebut diajukan mengingat perusahaan memilki kecenderungan untuk memisahkan inovasi yang umunya lebih ditangani oleh departemen Research and Development (R&D) atau bagian tertentu yang khusus menangani inovasi. Pada sisi lain, semua karyawan yang terbagi dalam berbagai departemen difokuskan hanya pada upaya perbaikan secara berkesinambungan. Padahal, inovasi bisa muncul dari siapa saja dan dari proses ‘the power of do‘. Inovasi muncul dari proses melakukan dan semangat untuk memperbaikinya secara berkelanjutan.

Inovasi dalam produk ‘snack with character’ dihasilkan atas kemampuan mendengar kebutuhan dan keinginan pelanggan, yaitu untuk menikmati camilan yang sehat dan bisa memenuhi kebutuhan gaya hidup (lifestyle). Inovasi tersebut dihasilkan dari pendekatan guest-centric dan upaya Disney untuk senantiasa mendorong semua karyawan mendengarkan dengan seksama pelanggan dengan tetap mendorong upaya perbaikan secara berkesinambungan.